Search engine disebut juga dengan mesin pencari, dimana sistem yang ada pada sistem tersebut diolah melalui satu atau sekelompok komputer yang berfungsi untuk melakukan pencarian data. Data yang ada pada mesin ini dikumpulkan melalui suatu metoda tertentu, dan diambil dari seluruh server yang dapat di akses. Jika dilakukan pencarian melalui search engine ini, maka pencarian yang dilakukan sebenarnya adalah pada database yang telah terkumpul di dalam mesin tersebut.
Macam-macam search engine:
1. Yahoo!
(www.yahoo.com)
2. Alltheweb
www.alltheweb.com
3. MSN
http://search.msn.com
4. AskJeeves
http://www.ask.com
5. Google:
(www.google.com)
6. AltaVista
(www.altavista.com)
7. Lycos
http://www.lycos.com
Blog merupakan singkatan dari “web blog” adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Sejarah BLOG
Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif. Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere.
Web broser dikenal juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau internet browser. Yang artinya suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk membaca halaman web di suatu komputer.
Beberapa Web Browser yang ada seperti:
•NCSA Mosaic
•Netscape Navigator / Communicator
•Internet Explorer
•Mozilla Firefox
•HotJava
•I-Comm
•Oracle Power Browser dan sebagainya
Portal adalah suatu layanan pada web yang juga mempunyai database yang sangat banyak mengenai informasi dan didalamnya terdapat berbagai macam berita-berita uptodate, atau bisa dikatakan portal itu mirip dengan media informasi yang pada umumnya kita gunakan, apakah berupa koran ataupun majalah dan lain-lain, yang didalamnya memuat berbagai macam informasi yang setiap saat dapat berubah, sesuai dengan ke aktualan berita tersebut.
Beberapa macam portal:
•Iklan baris, merupakan portal yang didalamnya menyediakan berbagai macam penawaran barang dan jasa, seperti komputer, handphone, automotive dan masih banyak lagi baik yang masih baru maupun yang bekas, penjualan software-software tertentu (www.iklanbaris.co.id)
•Onklik, merupakan portal informasi didalamnya sangat aktual bahkan sampai mengenai alamat-alamat wartel di jabodetabek (www.onklik.com)
•Astaga, juga merupakan portal yang berfungsi sebagai search engine (www.astaga.com)
•Eramuslim, merupakan portal yang didalamnya terdapat berbagai macam bahasan mengenai keislaman (www.eramuslim.com)
•Detik, merupakan salah satu portal yang berada di indonesia yang didalamnya memuat berbagai macam informasi yang aktual termasuk harga dollar dan kurs saham (www.detik.com).
*_*
Jumat, 12 November 2010
Minggu, 07 November 2010
BENCANA GUNUNG MERAPI
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Tanggapan saya dari manusia dan penderitaan dapat kita lihat dari peristiwa bencana meletusnya gunung merapi yang berada di daerah Yogyakarta.
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengeluarkan erupsi. Erupsi terjadi Kamis (28/10) hari ini pukul 16.10 WIB.
Erupsi berupa luncuran awan panas tersebut diawali dengan rentetan gempa multivase, gempa vulkanik dan guguran lava. Erupsi awan panas tersebut mengarah ke arah barat atau Senowo, Kabupaten Sleman.
Visualisasi di puncak Merapi tidak terlihat jelas karena tertutup kabut. Kondisi ini serupa saat Merapi mengeluarkan erupsi pada 26 Oktober lalu. Saat itu tidak ada awan hitam. Namun, selang beberapa saat kemudian tampak awan hitam turun meluncur. Erupsi kali ini diperkirakan jauh lebih dahsyat.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, awan panas meluncur ke arah Barat setinggi tiga kilometer atau dua kali dari tinggi erupsi tanggal 26 Oktober lalu yang hanya satu setengah kilometer.
Dengan erupsi hanya setinggi satu setengah meter, Merapi meluluhlantakan satu dusun, yaitu Dusun Pelemsari, Desa Umbulsari, Kecamatan Cangkringan, tempat tinggal Mbah Maridjan. Ini menunjukkan, meski seperti tidur, status awas Merapi saat ini masih amat berbahaya.
Sebanyak 1.500 pengungsi dari Desa Umbulharjo masih bertahan di tempat pengungsian. Merasa kondisinya aman, saat siang hari sebagian pengungsi kembali ke rumah mereka untuk melihat ternak.
Padahal, lokasi tempat tinggal mereka berada di kawasan paling rawan erupsi.
Letusan gunung berapi menimbulkan polusi karena adanya gas-gas yang berbahaya, biasanya karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), hidrogen klorida (HCL), dan masih banyak lagi yang keluar bersama material,
Selain gas, letusan Merapi juga membawa partikel-partikel padat berukuran besar, seperti batu atau kerikil, sampai debu-debu halus yang biasanya mengandung silika. Dengan kata lain, polutan dari letusan gunung ada yang berbentuk gas beracun, suhu panas, hingga partikel.
Semua polutan itu bisa dihirup oleh pernapasan kita. Bila gas beracun ada dalam konsentrasi tinggi, tentu akibatnya fatal, seperti halnya awan panas,. Sementara itu, debu-debu bisa terhirup sampai masuk ke paru, bahkan ke alveoli (saluran pernapasan terkecil).
Sebenarnya, sistem pernapasan kita memiliki beberapa mekanisme pertahanan yang mencegah benda asing memasuki paru. Namun, beberapa zat beracun, seperti juga asap rokok, bisa mengganggu fungsi pertahanan tersebut.
Akibatnya adalah gangguan pernapasan seperti sesak napas, batuk, hingga infeksi pernapasan akut (ISPA). Pada umumnya, daya tahan tubuh pengungsi lebih lemah karena kelelahan dan kurang asupan makanan bergizi. Akibatnya, mereka juga rentan terkena infeksi,
Untuk mengurangi gangguan penyakit pada pernapasan, yang paling penting adalah menjauhi sumber polutan, dalam hal ini menjauh dari Gunung Merapi.Makin jauh dari sumber polutan, makin kecil konsentrasi zat-zat berbahayanya.
RISKA ANNIKE PUTRI
IBD
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Tanggapan saya dari manusia dan penderitaan dapat kita lihat dari peristiwa bencana meletusnya gunung merapi yang berada di daerah Yogyakarta.
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengeluarkan erupsi. Erupsi terjadi Kamis (28/10) hari ini pukul 16.10 WIB.
Erupsi berupa luncuran awan panas tersebut diawali dengan rentetan gempa multivase, gempa vulkanik dan guguran lava. Erupsi awan panas tersebut mengarah ke arah barat atau Senowo, Kabupaten Sleman.
Visualisasi di puncak Merapi tidak terlihat jelas karena tertutup kabut. Kondisi ini serupa saat Merapi mengeluarkan erupsi pada 26 Oktober lalu. Saat itu tidak ada awan hitam. Namun, selang beberapa saat kemudian tampak awan hitam turun meluncur. Erupsi kali ini diperkirakan jauh lebih dahsyat.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, awan panas meluncur ke arah Barat setinggi tiga kilometer atau dua kali dari tinggi erupsi tanggal 26 Oktober lalu yang hanya satu setengah kilometer.
Dengan erupsi hanya setinggi satu setengah meter, Merapi meluluhlantakan satu dusun, yaitu Dusun Pelemsari, Desa Umbulsari, Kecamatan Cangkringan, tempat tinggal Mbah Maridjan. Ini menunjukkan, meski seperti tidur, status awas Merapi saat ini masih amat berbahaya.
Sebanyak 1.500 pengungsi dari Desa Umbulharjo masih bertahan di tempat pengungsian. Merasa kondisinya aman, saat siang hari sebagian pengungsi kembali ke rumah mereka untuk melihat ternak.
Padahal, lokasi tempat tinggal mereka berada di kawasan paling rawan erupsi.
Letusan gunung berapi menimbulkan polusi karena adanya gas-gas yang berbahaya, biasanya karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), hidrogen klorida (HCL), dan masih banyak lagi yang keluar bersama material,
Selain gas, letusan Merapi juga membawa partikel-partikel padat berukuran besar, seperti batu atau kerikil, sampai debu-debu halus yang biasanya mengandung silika. Dengan kata lain, polutan dari letusan gunung ada yang berbentuk gas beracun, suhu panas, hingga partikel.
Semua polutan itu bisa dihirup oleh pernapasan kita. Bila gas beracun ada dalam konsentrasi tinggi, tentu akibatnya fatal, seperti halnya awan panas,. Sementara itu, debu-debu bisa terhirup sampai masuk ke paru, bahkan ke alveoli (saluran pernapasan terkecil).
Sebenarnya, sistem pernapasan kita memiliki beberapa mekanisme pertahanan yang mencegah benda asing memasuki paru. Namun, beberapa zat beracun, seperti juga asap rokok, bisa mengganggu fungsi pertahanan tersebut.
Akibatnya adalah gangguan pernapasan seperti sesak napas, batuk, hingga infeksi pernapasan akut (ISPA). Pada umumnya, daya tahan tubuh pengungsi lebih lemah karena kelelahan dan kurang asupan makanan bergizi. Akibatnya, mereka juga rentan terkena infeksi,
Untuk mengurangi gangguan penyakit pada pernapasan, yang paling penting adalah menjauhi sumber polutan, dalam hal ini menjauh dari Gunung Merapi.Makin jauh dari sumber polutan, makin kecil konsentrasi zat-zat berbahayanya.
RISKA ANNIKE PUTRI
IBD
Langganan:
Postingan (Atom)