A. Pengertian Transmisi Budaya
Budaya sebagai jejak laku manusia, yang diperoleh melalui hasil
pembelajaran lengkap dengan unsur bahasa yang menjadi landasannya,
sangat terikat dengan apa yang kita namakan ruang-waktu. Dalam ruang,
budaya menjelma tradisi. Diikuti oleh turunannya yang kemudian masuk
pada wilayah normatif dan relatif. Budaya yang sarat dengan tatanan
norma kemasyarakatan, meski terkena hukum etiket. Relatif adanya. Karena
hampir di setiap kebudayaan manusia, terdapat patokan yang berbeda
untuk menjustifikasi sebuah tindakan budaya apakah beretika atau tidak.
Setiap kelompok masyarakat tertentu akan mempunyai cara yang berbeda
dalam menjalani kehidupannya dengan sekelompok masyarakat yang lainnya.
Cara-cara menjalani kehidupan sekelompok masyarakat dapat didefinisikan
sebagai budaya masyarakat tersebut. Satu definisi klasik mengenai
budaya adalah sebagai berikut: “budaya adalah seperangkat pola perilaku
yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan
cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu (Wallendorf &
Reilly dalam Mowen: 1995)”.
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa transmisi budaya adalah
kegiatan pengiriman atau penyebaran suatu hal dari generasi satu ke
generasi berikutnya. dalam perjalanan sebuah transmisi, banyak mengalami
proses distorsi dan penetrasi dari budaya lain, hal itu dikarenakan
komunikasi antar budaya mengalir tanpa hambatan.
B. Bentuk Transmisi Budaya
1. Enkulturasi
Enkulturasi adalah proses dimana kebudayaan diteruskan dari
generasi satu ke generasi berikutnya dari intuisi keluarga terutama dari
ibu yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya)
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita
mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui
proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah,
lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama
dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka
2. Akulturasi
Akulturasi merupakan Proses dimana terjadinya pertemuan dua
kebuadayaan yang berbeda yang akan menghasilkan kebudayaan baru tanpa
hilangnya kultur kebuadaayn asli.
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang
dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain.
Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat
(kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur
tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta
kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur
kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut
berubah.
3. Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses dimana seorang individu dari
kanak-kanak sampai menjadi dewasa belajar untuk bersosialisasi atau
berhubungan dengan orang-orang disekitarnya. Menurut Soerjono Soekanto,
sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru
mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi
anggota.
C. Pengaruh terhadap perkembangan individu
a. Pengaruh enkulturasi terhadap perkembangan psikologis individu
Proses enkulturasi dapat mempengarushi psikologis individu
dimana dalam proses enkulturasi, individu dapat belajar menyesuaikan
budaya disekelilingnya melalui sistem adat, norma, dan
peraturan-peraturan lain yang berlaku didalamnya.
b. Pengaruh proses alkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Proses alkulturasi juga dapat mempengaruhi psikologis individu.
karena didalam alkulturasi akan menhagasilkan adanya
kebudayaan-kebudayaan baru yang ada di sekelilingnya yang akan dijumpai
oleh seseorang, dimana seseorang harus dapat menyesuaikan diri dengan
kebudayaan yang baru masuk ke dalam kebudayaan aslinya.
c. Pengaruh proses sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
Dalam proses sosialisasi seseorang berkembang dari mulai
dilahirkan sampai beranjak dewasa, dimana banyak
perkembangan-perkembangan yang terjadi selama berangsurnya proses
belajar tersebut. individu belajar mengenal orang-orang disekelilinganya
dan lingkungannya melalui sebuah proses sosialisasi yang mebuat seorang
individu menjadi aktif didalamnya.
D. Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Transmisi budaya terjadi sesuai dengan bagaimana generasi
sebelumnya membimbingnya, yaitu dengan cara pengasuhan terhadap
generasi berikutnya. dimana dalam proses pengasuhan akan terjadi juga
proses enkulturasi dan akulturasi yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologi individu yang akan menentukan menjadi individu yang seperti
apa dalam kehidupan selanjutnya. individu tidak dapat berdidir sendiri
tetapi individu memerlukan hubungan dengan orang lain maupun lingkungan
disekelilingnya. karena itu manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat berdidir sendiri.
Sumber :
http://www.imadiklus.com/2012/04/kajian-antropologi-teknologi-pendidikan-kasus-transmisi-budaya-belajar.html