Senin, 06 Mei 2013

Behavior Therapy

Behavior therapy (terapi tingkah laku) adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur berdasarkan pendekatan learning theory. Terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku ke arah cara-cara yang lebih adaptif. Terapi ini sering digunakan pada bidang-bidang klinis maupun pendidikan.
Pandangan tentang manusia
Behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Dalil dasarnya adalah bahwa tingkah laku itu tertib dan bahwa eksperimen yang dikendalikan secara cermat akan menyingkapkan hukum-hukum yang mengendalikan tingkah laku. Behaviorisme ditandai oleh sikap membatasi metode-metode dan prosedur-prosedur pada data yang dapat diamati.
Setiap orang dipandang memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan negatif yang sama. Manusia pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial budayanya. Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari. Meskipun berkeyakinan bahwa segenap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil dari kekuatan-kekuatan lingkungan dan faktor-faktor genetik, para behavioristik memasukkan pembuatan putusan sebagai salah satu bentuk tingkah laku.
Ciri-ciri unik behavior therapy
Behavior therapy berbeda dengan sebagian pendekatan terapi lainnya, yang di tandai oleh :
a.    Pemusatan perhatian kepada tingkah laku yang tampak dan spesifik
b.    Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment
c.    Perumusan prosedur treatment yang spesifik yang sesuai dengan masalah
d.    Penaksiran objektif atas hasil-hasil terapi
Proses terapeutik
-   Tujuan-tujuan terapeutik
Tujuan umum dari terapi ini adalah menciptakan kondisi-kondisi bagi proses belajar. Dasar alasannyaialah bahwa segenap tignkah laku adalah dipelajari (learned), termasuk tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku neurotik learned, maka ia bisa unlearned ( dihapus dari ingatan), dan tingkah laku yang efektif bisa diperoleh. Behavior therapy pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalamn-pengalaman belajar yang didalamnya terdapat respons-respons yang layak, naun belum dipelajari.
-   Fungsi dan peran terapis
Terapis harus memainkan peran aktif dan direktif dalam pemberian treatment, yakni terapis menerapkan pengetahuan ilmiah pada pencarian pemecahan masalah-masalah manusia, para kliennya. Terapis secara khas berfungsi sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkah laku yang maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkh laku yang baru dan adjustive.
-   Pengalaman klien dalam terapi
Terapi ini juga memberikan kepada klien peran yang ditentukan dengan baik, dan menekankan pentingnya kesadaran dan pertisipasi klien dalam proses terapeutik. Satu aspek yang penting dari terapi ini adalah klien didorong untuk bereksperimen dengan tingkah laku baru untuk memperluas pembendaharaan tingkah laku adaptifnya, klien dibantu untuk menggeneralisasikan dan mentransfer belajar yang diperoleh di dalam situasi terapi ke dalam situasi di luar terapi. Pendekatan ini menenkankan bahwa pentingnya keterlibatan aktif dan kesediaan klien untuk memperluas dan menerapkan tingkah laku barunya pada situasi-situasi kehidupan nyata.
-   Hubungan antara terapis dan klien
Ada suatu kecenderungan yang menjadi bagian dari sejumlah kritik untuk menggolongkan hubungan antara terapis dan klien dalam behavior therapy sebagai hubungan yang mekanis, manipulatif, dan sangat impersonal. Terapi ini tidak memberikan peran utama kepada variabel-variabel hubungan terapis-klien. Namun sebagian besar mengakui bahwa faktor-faktor seperti kehangatan, empati, keontetikan, sikap permisif, dan penerimaan adalah kondisi-kondisi yang diperlukan, tetapi tidak cukup, bagi kemunculan tingkah laku dalam proses terapeutik.
Teknik-teknik utama behavior therapy
ü  Desentisasi sistematik
ü  Terapi implosif dan pembanjiran
ü  Latihan asertif
ü  Terapi aversi
ü  Operant conditioning
ü  Perkuatan positif
ü  Pembentukan respon
ü  Perkuatan intermiten
ü  Penghapusan
ü  Modeling
ü  Token economi
Kelebihan dan kekurangan
a.    Kelebihan
-     Caranya yang sistematik
-     Kriteria hasil-hasil terapi bisa diharapkan sangat baik
-     Perkembangan prosedur dan tekniknya sangat baik
b.    Kekurangan
-   Behavior therapy tidak menangangi penyebab-penyebab, tetapi secara superfisial menangani gejala-gejala.
-   Tidak diterapkan pada orang yang taraf keberfungsian yrelatif tinggi, tetapi pada taraf keberfungsian sedang.
-   Hanya bisa diterapkan pada kecemasan-kecemasan yang spesifik, fobia-fobia, dan masalah-masalah yang terbatas.
-     Hanya mengubah tingkah laku, tidak mengubah perasaan-perasaan.
-     Mengabai pentingnya hubungan terapis dan klien dalam terapi
-     Mengabaikan penyebab-penyebab historis dari tingkah laku sekarang.
Referensi :
          Corey, Gerald.(2009). Toeri dan Praktik Konseling dan Psikoterapi. Refika Adiatma : Bandung